Kamis, 16 Januari 2014

Proposal Skripsi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan otomotif di Indonesia  sangatlah. Ini bisa kita lihat dari tahun ke tahun bermunculan kendaraan dengan berbagai jenis dan berbagai merk, tentunya dengan design dan fitur terbaru mngikuti perkembangan jaman. Dan hal ini disambut baik bagi masyarakat yang antusias ingin memiliki kendaraan ini. Tentunya hal ini akan meningkatkan permintaan pasar, dan hal ini perusahaan perlu meningkatkan kapasitas produksi agar mampu memenuhi permintaan pasar. Tentunya perusahaan perlu modal yang tidak sedikit, perusahaan perlu menghimpun modal agar dapat mengembangkan kegiatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang sudah Go Public dapat menawarkan surat berharganya kepada para investor di pasar modal. Dalam kegiatan ekonomi, pasar modal sebagai suatu lembaga investasi memiliki peranan yang penting, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sebelum berinvestasi, investor hendaknya tidak hanya melihat laba bersih yang didapatkan perusahaan, tetapi juga harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten. Adapun faktor yang mempengaruhi tingkat harga saham dan fluktuasi saham, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang merupakan faktor fundamental tersebut meliputi kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang ada (solvability), kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan (growth opportunities), kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitability), prospek pemasaran dari bisnis dan hak-hak investor atas dana yang diinvestasikan dalam perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor tekhnikal seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga yang berlaku di suatu negara, kebijakan pemerintah maupun perkembangan ekonomi global.
Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dalam meningkatkan harga saham, kita dapat menggunakan Analisis Rasio Keuangan. Untuk itu kita perlu memasukkan rasio profitabilitas Earning Per Share (EPS), Semakin tinggi nilai EPS merupakan hal yang menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham, maka pemegang saham akan tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan harga saham.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modalnya sendiri diukur dengan Return on Equity (ROE). ROE merupakan rasio untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang telah dimiliki perusahaan. Return on Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Net Profit Margin (NPM) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah bunga dan pajak dengan penjualan. Semakin tinggi Net Profit Margin  berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam kegiatan penjualan karena laba perusahaan semakin besar.
Surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham (Abdul Halim dan Tandelilin, 2001:18). Saham sangat popular di kalangan investor karena jika dibandingkan dengan investasi pada surat berharga atau sekuritas lainnya saham memungkinkan investor meraih return atau keuntungan lebih besar dalam waktu relatif singkat (high return) meskipun saham juga memiliki sifat high risk dimana suatu saat harga saham bisa menurun dengan cepat. Jadi saham tersebut memiliki karakteristik high risk high return.
Sesuai dengan uraian latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN NET PROFIT MARGIN  TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI”
1.2  Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1       Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :
1.   Apakah faktor fundamental EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI?
2.   Apakah faktor fundamental ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI?
3.   Apakah faktor fundamental NPM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI?
4.   Apakah EPS, ROE dan NPM mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI?

1.2.2       Batasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah pada pengaruh harga saham perusahaan dengan Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM). Dalam penulisan ilmiah ini data yang digunakan adalah informasi keuangan pada perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI berupa neraca dan laporan laba rugi selama periode 2007 – 2011.

1.3  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian untuk penulisan ilmiah ini adalah penulis ingin mengetahui :
1.       Untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI
2.       Untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental ROE terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI
3.       Untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental NPM terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI
4.       Untuk mengetahui pengaruh EPS, ROE dan NPM terhadap Harga Saham Perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI

1.4  Manfaat Penelitian
Adanya latar belakang yang telah  diuraikan, perumusan masalah, batasan   masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan konstribusi yang berguna bagi berbagai pihak diantaranya, yaitu:

1.     Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengevaluasi kinerja masing-masing perusahaan yang diteliti.
2.     Bagi Akademis
Menambah referensi dan pemahaman tentang analisis saham dan beberapa faktor fundamental yang berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham dalam kaitannya dengan perusahaan Automotive and Components yang Go Public di BEI.
3.     Bagi pihak lain
Dapat dijadikan sumber informasi dan landasan bagi penelitian selanjutnya.

1.5  Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah :

1.5.1       Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah data laporan keuangan perusahaan yang termasuk dalam sektor Automotive and Components  pada tahun 2007-2011. Sedangkan sampel penelitian adalah enam perusahaan.

1.5.2       Variabel Penelitian
1.   Variabel tidak bebas (dependent variable)
Penulis menentukan harga saham sebagai variabel tidak bebas karena harga saham yang berubah-ubah sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.
Y = Harga Saham
Harga saham yang diambil adalah harga saham pada saat penutupan.
2.   Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas diambil dari kinerja keuangan perusahaan.


X
Variabel Bebas
Definisi Operasional
X1
Earning per Share (EPS)
Perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar
X2
Return on Equity (ROE)
Laba bersih setelah pajak di bagi dengan modal sendiri, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
X3
Net Profit Margin (NPM)
Perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan

1.5.3       Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian kepustakaan yaitu melalui pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan beberapa literature yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
1.5.4       Alat Analisis
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu gambaran suatu keadaan yang dikumpulkan dan diklasifikasikan dalam bentuk angka, sehingga didapat informasi untuk menganalisis masalah yang diteliti guna untuk menghitung apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan Automotive and Components.
Dalam meneliti, penulis menggunakan analisis kuantitatif dan analisis deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk tabel yang merupakan hasil dari perhitungan rasio.
A.    Analisis Deskriptif
1.   Uji Normalitas
2.   Uji Asumsi Klasik
a)     Uji Autokorelasi
b)     Uji Multikolinieritas
c)     Uji Heteroskedastisitas
3.   Analisis Regresi Linier Berganda
4.   Uji simultan dengan f test
5.   Uji parsial dengan t test

B.    Analisis Kuantitatif
1.     Earnings Per Share (EPS)
EPS  =       Laba bersih setelah pajak              
                          Jumlah saham yang diterbitkan
2.     Return On Equity (ROE)
ROE  =      Laba bersih setelah pajak   x 100%
     Modal Sendiri

3.     Net Profit Margin (NPM)
NPM =      Laba Bersih setelah Pajak  x 100%
Penjualan

1.6 Sistematika Penulisan
      Sistematika penulisan ini menyajikan 5 (lima) bab yang secara garis besarnya berisikan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan, teknik analisis, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menguraikan beberapa pengertian yang merupakan hasil penelitian kepustakaan yang mempunyai kaitan dengan masalah dan perusahaan yang menjadi objek penelitian. Pembahasan teori terutama ditekankan kepada yang berhubungan dengan judul Penulisan Ilmiah, yaitu pengertian dan manfaat laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, cirri-ciri laporan keuangan, pengertian rasio dan macam-macam rasio keuangan. Metode dan teknik analisa laporan keuangan, analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas, dan kajian sejenis.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini penulis akan menguraikan lebih jelas mengenai metodologi penelitan, objek penelitian, data yang digunakan, metode pengumpulan data, metode dan teknik analisis laporan keuangan, dan alat analisis yang digunakan dengan menggunakan data primer.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas secara lengkap company profile dan inti dari permasalahan secara sistematika mengenai hasil penelitian yang berkaitan langsung dengan judul penulisan ilmiah.

BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis data dan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.



BAB II

LANDASAN TEORI



2.1   Pengertian Laporan Keuangan
Menurut PSAK nomor 1 (revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu pengajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan investasi.
Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut dapat diperbandingkan untuk dua periode atau lebih (Hendra 2009:194).
Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah akhir proses akuntansi. Laporan keuangan juga sangat berguna bagi pihak-pihak tertentu yang berhubungan langsung atau mempunyai kepentingan terhadap perusahaan bersangkutan (Abdul Halim dan Mahmud Hanafi 2005:5).
Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi (Arief Habib, 2008:9). Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang terbagi menjadi dua bagian utama yaitu neraca dan laporan rugi laba :

2.1.1     Neraca
Neraca adalah laporan yang memberikan informasi tentang aktiva, hutang  dan modal pemilik suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
Neraca terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
·       Aktiva (assets)
Adalah semua kekayaan berwujud dan tidak berwujud termasuk segala biaya atau pengeluaran yang belum dialokasikan. Aktiva dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu:
a.     Aktiva Lancar
Adalah kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai dan dapat dijual pada periode berikutnya (tidak lebih dari satu periode). Yang termasuk dalam kelompok aktiva lancar ini adalah: kas , investasi jangka pendek,(saham,deposito,dll), piutang dagang, persediaan dan persekot.
b.     Aktiva Tetap
Adalah aktiva yang memiliki wujud fisik yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali serta mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kelompok aktiva tetap adalah : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan  dan  perlengkapan / alat-alat  lainnya.
·       Hutang (liabilities)
Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain  yang belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari para kreditor.


Hutang diklasifikasikan menjadi:
a.      Hutang lancar
Adalah hutang yang akan dilunasi dalam jangka panjang dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok utang lancar adalah :  hutang dagang,  hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo,  dan pendapatan diterima dimuka.
b.      Hutang jangka panjang
Adalah hutang yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang / lebih dari satu tahun. Terdiri dari : hutang obligasi , hutang hipotik , dan pinjaman jangka panjang yang lainnya.
·       Ekuitas (equity)
Adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham) , surplus , dan LYD.
2.1.2     Laporan Rugi-Laba
            Adalah laporan yang menyajikan informasi tentang pengukuran  keberhasilan operasi selama periode tertentu. Sistimatis laporan rugi-laba terdiri dari:
a.     Penghasilan
yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva dan penurunan  kewajiban selama periode tertentu.
b.     Biaya
Adalah aliran keluar atau penurunan aktiva atau terjadinya kewajiban perusahaan selama periode tertentu.

c.      Keuntungan / kerugian
Kenaikan atau penurunan dalam ekuitas atau aktiva bersih perusahaan.

Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
a.       laporan posisi keuangan pada akhir periode
b.      laporan laba rugi komprehensif selama periode
c.       laporan perubahan ekuitas selama periode
d.      laporan arus kas selama periode
e.       catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan
f.       kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya
Di dalam penelitian ini peneliti hanya mengunakan laporan dari komponen laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode dan laporan kinerja keuangan (laporan laba rugi komprehensif) selama periode perusahaan tersebut.

2.2        Tujuan Laporan Keuangan
         Menurut PSAK Nomor 1 dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002:4.12), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.       Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.       Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi keuangan.
3.       Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas dasar sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.3        Analisis Rasio Keuangan
Apabila dikaitkan dengan tujuan pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin mengetahui perkembangan perusahaan dan kondisi keuangan saat itu, penggunaan analisis rasio merupakan pilihan yang terbaik, karena penggunaan analisis ratio akan membantu  stakeholder, yaitu dalam hal : memberikan dasar dalam meramalkan prospek perusahaan pada masa yang akan datang, memberikan petunjuk atau gejala-gejala yang timbul dari informasi yang disajikan, dan memudahkan dalam mengintepretasikan laporan keuangan (Martono dan Harjito 2005:10).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio adalah alat ukur untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat menjelaskan atau memberi gambaran tentang posisi keuangan perusahaan kepada penganalisis. Rasio keuangan dapat dibagi menjadi 6 kategori, yaitu :
1.     Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2.     Rasio Hutang (Leverage Ratio), bertujuan mengukur seberapa besar operasi perusahaan dibiayai dengan hutang.
3.     Rasio Aktivitas (Activity Ratio), bertujuan mengukur efektifitas operasi perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada.
4.     Rasio keuntungan (Profitability Ratio), bertujuan mengukur efektifitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
5.     Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio), bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain pada industri yang sama.
6.     Rasio Penilaian (Valuation Ratio), bertujuan mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.

Dalam penelitian  ilmiah ini penulis melakukan analisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan dengan harga saham maka analisis ratio yang akan dibahas adalah, yaitu :
1.     Rasio Profitabilitas,  yang terdiri dari : 
a.     Rasio Pengembalian Modal (Return On Equity) 
Rasio ini disebut juga Return On Net Worth. Rasio ini menunjukan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian para pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal yang ditanamkannya dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, rasio ini sangat mendapat perhatian para investor (Syafri, 2008:304).


Return On Equity (ROE) =   Laba bersih setelah pajak x 100%
                                                           Modal Sendiri


b.     Laba Bersih Dibanding Penjualan  (Net Profit Margin)
Net profit margin adalah rasio yang membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dan penjualan bersih untuk menunjukan berapa bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba setelah bunga dan pajak. Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan karena laba bersih perusahaan semakin besar.

Net Profit Margin (NPM) =  Laba bersih setelah pajak x 100%
                                                                                    Penjualan

2.     Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pemngembalian yang cukup baik.

Earning Per Share (EPS) =        Laba bersih setelah pajak              
                                                          Jumlah saham yang diterbitkan
2.4      Pengertian Pasar Modal dan Surat Berharga
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pada pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).
Financial market
Money Market
Capital Market
 





Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham dan obligasi, maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan lain-lain (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2001)
Pasar Modal menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
Unsur-unsur pokok yang mendukung adanya pasar modal adalah :
1.     Adanya perusahaan atau lembaga usaha lainnya yang menawarkan saham atau obligasi kepada masyarakat dan telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan.
2.     Adanya masyarakat investor, lembaga investasi seperti asuransi, dana pensiun, dan sebagainya yang bersedia membeli saham dan obligasi.
3.     Adanya lembaga pasar modal yang dapat mempertemukan untuk peminta dana (demand of founds) dan penyedia dana (suly of founds).
4.     Adanya perantara dan pedagang efek yang berperan sebagai lembaga penunjang pasar modal.

2.4.1       Pengertian Saham (Stock)
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Sedangkan Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. (Husnan, 2004).
2.4.2         Jenis-jenis Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling populer dan dikenal luas di masyarakat. Umumnya saham yang dikenal sehari-hari merupakan saham biasa (common stock). Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin menyatakan bahwa saham dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.     Saham Biasa (Common Stocks)
Saham  biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan diurutan paling akhir dalam penglikuidasi perusahaan, sehingga saham biasa mempunyai resiko yang paling besar dibandingkan saham lainnya. Oleh karena resiko besar inilah, apabila perusahaan berjalan dengan baik, deviden untuk saham akan  lebih besar daripada deviden untuk saham prioritas.

Beberapa karakteristik Saham Biasa :
·       Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
·       Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote).
·       Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
·       Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya.
·       Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.




b.     Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen adalah saham yang dividennya dibagikan paling awal dan apabila ada kelebihan, barulah dibagikan kepada pemegang saham biasa. 
Beberapa karakteristik Saham Preferen :
·       Memiliki hak lebih dulu dalam memperoleh dividen
·       Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus perusahaan.
·       Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan).
·       Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap.
·       Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan di atas pemegang saham biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

c.      Sertifikat saham yang dikeluarkan oleh PT Dana Reksa yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk membeli saham-saham yang go public melalui pasar modal, dan menjualnya kembali pada masyarakat umum dalam bentuk sertifikat saham.

2.5      Kajian Penelitian Sejenis
Menurut penelitian Hanry Dwi (2007) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di bursa Efek Jakarta” disimpulkan bahwa CAR, RORA, NIM, ROA, dan LDR secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode tahun 2003-2005, dari kelima rasio tersebut, rasio ROA merupakan rasio yang paling dominan mempengaruhi harga saham.
Menurut Yusuf Haryono (2003) dalam jurnal akuntansi “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Perdana Saham Industri Kimia Dasar Di Bursa Efek Jakarta” disimpulkan bahwa rasio keuangan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga perdana saham baik berdasarkan data tahun kedua maupun data tahun pertama go public. Rasio keuangan tahun kedua sebelum go public lebih besar pengaruhnya terhadap harga saham perdana disbanding rasio keuangan tahun pertama sebelum go public.
Menurut Rosyadi (2006), dalam jurnal akuntansi “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta (Perusahaan Manufacturing)” disimpulkan bahwa ROI pada perusahaan manufacturing bernilai negative dan devident payout ratio (DPR) bernilai positif begitu juga dengan current rasio , ROA , EPS perusahaan tersebut. Jadi dapat disimpulakan bahwa ada pengaruh antara kinerja perusahaan mufacturing terhadap perubahan saham.
Menurut Harymami (2007), dalam jurnal akuntasi “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham” disimpulkan bahwa Earning Per Share, harga pasar/buku, tingkat inflasi mempengaruhi harga saham yang tercatat di perusahaan perusahaan blue chip yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan variable yang dominan mempengaruhinya adalah Earning Per Share.
Sedangkan Menurut Nurmala Yuniarti (2007) dalam jurnal akuntasi “Analisis Rasio Probabilitas Terhadap Perusahaan retail go public di Bursa Efek Jakarta” disimpulkan bahwa rasio probabilitas perusahaan retail tersebut seperti Net Profit Margin (NPM), Return of Asset (ROA) , Return of Equity (ROI) mempengaruhi secara signifikan harga saham perusahaan retail tersebut.



2.6      Alat Analisis
Dalam penelitian ini digunakan kombinasi analisis data, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif dengan menganalisis rasio profitabilitas dengan alat bantu berupa tabel hasil olahan EPS, ROE, NPM. serta membuat berbagai kesimpulan terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel.
Ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel bebas untuk EPS, ROE dan NPM dan variabel terikat untuk harga saham. Kedua variabel tersebut akan dianalisis dengan teknik Uji Regresi Linier Berganda dengan software SPSS Versi 20. Namun sebelum dilakukan Uji Regresi tersebut harus dilakukan uji normalitas kemudian dilanjutkan kedalam uji asumsi klasik yang terdiri dari autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
a.      Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel yang diambil dari populasi terdistribusikan dengan normal. Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0.05 untuk pengambilan keputusan dengan kriteria :
Ø  Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 distribusi data adalah tidak normal
Ø  Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 distribusi data adalah normal
b.     Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan agar nilai parameter penduga tidak biasa. Model regresi yang baik dalam melakukan peramalan adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin.
Uji asumsi klasik terdiri dari :


1)     Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada data time series, untuk mendeteksi auto korelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
a.      -2 < DW < 2 maka tidak ada autokorelasi
b.     DW < -2 maka telah terjadi autokorelasi positif
c.      DW > 2 maka telah terjadi autokorelasi negatif
2)     Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen) terhadap variable tidak bebas (dependen). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari :
a.      Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,1, atau;
b.     Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10
3)     Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi yang penting dari Model Regresi Linear Klasik adalah varian residual bersifat homokedastik atau bersifat konstan. Asumsi ini tidak selalu realistis. Penelitian-penelitian tentang tingkat-tingkat ukuran dalam perusahaan dalam satu industry, penghasilan masyarakat, konsumsi bahan bakar untuk periode waktu yang sama sering tidak memenuhi asumsi itu. Apabila terjadi pelonggaran asumsi klasik itu maka varian residual tidak lagi bersifat konstan (disebut heteroskedastisitas) dan apabila model yang mengandung heterokedastisitas diestimasi dengan OLS (ordinary least square), varian estimator tidak lagi minimum, kendatipun estimator itu sendiri tidak bias. Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Sarwoko 2005:151)

c.      Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen.
Y = α + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3
Di mana : 
Y            = Harga saham (variabel dependen)
α             = Konstanta  (variabel independen)
X1          = Earning Per Share (EPS) 
X2          = Return On Equity (ROE)
X3          = Net Profit Margin (NPM)
β1- β3    = Koefisien Regresi
d.     Uji Simultan dengan F-test
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama–sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1dan df2 = n – k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen.

e.      Uji Parsial dengan t-test
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara individual (parsial) terhaddap variabel independen. Nilai uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.) pada variabel masing – masing independen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau t hitung ( kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari two-tailed α = 5% df – k, k merupakan jumlah variabel independen). Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dalam menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
0.00 – 0.199 = sangat lemah
0.20 – 0.399 = lemah
0.40 – 0.599 = sedang
0.60 – 0.799 = kuat
0.80 – 1.000 = sangat kuat
Selain itu digunakan analisis kuantitatif, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rasio profitabilitas dan EPS yaitu :
·       Earnings Per Share (EPS)
 EPS =       Laba bersih setelah pajak              
                                 Jumlah saham yang diterbitkan


·       Return On Equity (ROE)
  ROE =     Laba bersih setelah pajak   x 100%
                                       Modal Pemilik


·       Net Profit Margin (NPM)

 NPM =     Laba bersih setelah pajak  x 100%
                                                            Penjualan


 
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1    Objek Penelitian
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai kriteria khusus tertentu. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua perusahaan Automotive and Components di BEI dengan periode 2007-2011 yaitu sebanyak  12 perusahaan (www.sahamok.com)
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki kriteria khusus yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling, artinya sampel dipilih dengan menggunakan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini diambil 6 perusahaan Automotive and Components pada tahun 2007-2011. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan Automotive and Components di BEI dengan kriteria sebagai berikut:
a.      Perusahaan Automotive and Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b.     Perusahaan Automotive and Components yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dan rasio secara lengkap dengan variabel yang akan diteliti selama periode 2007-2011.
Berdasarkan data kualifikasi di atas maka ada 6 perusahaan yang bisa dijadikan sampel dalam penelitian ini seperti ditampilkan pada Tabel 3.1 berikut ini:







Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No.
Nama Perusahaan
Kode
1.
PT Astra International Tbk.
ASII
2.
PT Astra Auto Part Tbk.
AUTO
3.
PT Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
4.
PT Indomobil Sukses International Tbk.
IMAS
5.
PT Nipress Tbk.
NIPS
6.
PT Selamat Sempurna Tbk.
SMSM

3.2    Data / Variabel
1.   Data
a.      Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah Laporan keuangan Tahunan periode 2007-2011 yang diperoleh dari situs www.idx.co.id, www.saham.us, dan website resmi perusahaan terkait.
b.     Daftar harga saham perusahaan yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah harga saham penutupan (closing price) bulanan periode 2007-2011 yang diperoleh dari yahoo.finance.com

2.   Variabel
            Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen, yaitu:
a.      Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel independen yang digunakan adalah harga saham (Y). Pengukuran dari harga saham ini yaitu harga penutupan saham (closing price) bulanan tiap perusahaan yang diperoleh dari periode 2007-2011.
b.     Variabel Bebas (Independent Variable)
Merupakan suatu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
1)     Earning Per Share (X1), merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
EPS  =        Laba bersih setelah pajak             
      Jumlah saham yang diterbitkan

 




2)     Return on Equity (X2), menujukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian para pemilik.
ROE  =           Laba bersih setelah pajak x 100%
                  Modal Sendiri


 




3)     Net Profit Margin (X3), merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
NPM =            Laba bersih setelah pajak x 100%
                                    Penjualan

 





3.3    Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yakni data dalam bentuk angka, yakni dalam penelitian ini berupa data harga saham dan data laporan keuangan perusahaan. Sementara itu sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode :
1.   Library Research (Riset Pustaka)
Yaitu usaha penulis untuk mengumpulkan data-data dan bahan dari sumber perpustakaan seperti buku-buku, literature, penulisan ilmiah yang sejenis dan jurnal-jurnal yang ada hubungannya dengan masalah yang menjadi objek dari penelitian.
2.   Web Searching
Yaitu usaha penulis untuk mengumpulkan artikel-artikel, jurnal, dokumen dan lain-lain yang ada hubungannya dengan materi penulisan ilmiah ini di internet. Berikut situs-situs yang menjadi sumber pengumpulan data oleh penulis antara lain : www.idx.co.id, www.saham.us, yahoo.finance.com, dan website resmi perusahaan.
3.4    Hipotesis
Hipotesis (Ho) yang ditetapkan menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan hipotesis alternative (Ha) yang ditetapkan menunjukan adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hipotesis yang ditetapkan sebagai berikut:
a.    Hipotesis Simultan
Ho:      Tidak ada hubungan yang signifikan antara EPS, ROE, NPM terhadap harga saham.
Ha:      Ada hubungan yang signifikan antara EPS, ROE, NPM terhadap harga saham.
b.   Hipotesis Parsial
Ho1:    Tidak ada hubungan yang signifikan antara EPS terhadap harga saham.
Ha1:     Ada hubungan yang signifikan antara EPS terhadap harga saham.
Ho2:    Tidak ada hubungan yang signifikan antara ROE terhadap harga saham.
Ha2 :   Ada hubungan yang signifikan antara ROE terhadap harga saham.
Ho3 :   Tidak ada hubungan yang signifikan antara NPM terhadap harga saham.
Ha3 :    Ada hubungan yang signifikan antara NPM terhadap harga saham.



3.5    Metode Analisis Data
3.5.1       Alat Analisis
Perkembangan teknologi sekarang yang semakin canggih, membuat pengolahan data statistik cenderung diselesaikan dengan komputer melalui program-program statistik. Keberadaan program statistik semacam itu memberikan banyak manfaat dan keuntungan buat para peneliti, seperti pengerjaaan yang lebih singkat, akurasi hasil perhitungan yang tinggi dan sebagainya. Salah satu program untuk pengolahan data adalah SPSS. Sampai saat ini SPSS merupakan program statistik yang paling populer dan paling banyak dipakai di seluruh dunia. Para peneliti menggunakannya untuk berbagai keperluan seperti riset pasar maupun untuk menyelesaikan tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini digunakan kombinasi analisis data, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif dengan menganalisis rasio profitabilitas dengan alat bantu berupa tabel hasil olahan EPS, ROE, dan NPM. serta membuat berbagai kesimpulan terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel.
Ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel bebas untuk EPS, ROE, dan NPM dan variabel terikat untuk harga saham. Kedua variabel tersebut akan dianalisis dengan teknik Uji Regresi Linier Berganda dengan software SPSS Versi 20. Namun sebelum dilakukan Uji Regresi tersebut harus dilakukan uji normalitas kemudian dilanjutkan kedalam uji asumsi klasik yang terdiri dari autokorelasi, mulitkolinieritas, dan heteroskedastisitas.
a.   Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model  yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Jika data berdistribusi normal maka analisis dilakukan dengan menggunakan metode parametrik dan jika data tidak berdistribusi normal maka metode alternatif yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan menggunakan uji kolmogorov-Smirnov test. Pengambilan kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui dengan melihat signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas.
Ø Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 distribusi data adalah tidak normal
Ø Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05 distribusi data adalah normal

b.   Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan agar nilai parameter penduga tidak biasa. Model regresi yang baik dalam melakukan peramalan adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Uji asumsi klasik terdiri dari :
1)   Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada data time series, untuk mendeteksi auto korelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
·       Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
·       Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
·       Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative
2)   Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari :
a.    Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,1, atau;
b.   Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10
3)   Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

c.   Analisis Regresi Linier Berganda
d.   Regresi bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Varibel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen.
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3

 


Di mana : 
Y            = harga Saham (variabel dependen)
α             = Konstanta  (variabel independen)
X1           = Earning Per Share (EPS) 
X2           = Return On Equity (ROE)
X3           = Net Profit Margin (NPM)
β1- β3      = Koefisien Regresi
e.   Uji Simultan dengan F-test
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama – sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1dan df2 = n – k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen.

f.    Uji Parsial dengan t-test
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara individual (parsial) terhaddap variabel independen. Nilai uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.) pada variabel masing – masing independen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau t hitung ( kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari two-tailed α = 5% df – k, k merupakan jumlah variabel independen). Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dalam menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
0.00 – 0.199 = sangat lemah
0.20 – 0.399 = lemah
0.40 – 0.599 = sedang
0.60 – 0.799 = kuat
0.80 – 1.000 = sangat kuat
Selain itu digunakan analisis kuantitatif, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rasio profitabilitas dan solvabilitas:
·     Earnings Per Share (EPS)
EPS  =             Laba bersih setelah pajak              
                                    Jumlah saham yang diterbitkan
·     Return On Equity (ROE)
ROE  =            Laba bersih setelah pajak   x 100%
               Modal Sendiri
·     Net Profit Margin (NPM)
NPM =                        Laba Bersih Setelah Pajak  x 100%
                        Penjualan

3.5.2       Penetapan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 atau 5% karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. tingkat signifikansi memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.
3.5.3       Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengujian hipotesis dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Adapun kriteria yang digunakan untuk penerimaan dan penolakan hipotesis nol (Ho) adalah sebagai berikut:
1)   Pengujian hipotesis secara parsial
Jika thitung    ttabel maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan diantara variabel yang diteliti jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan diantara variabel yang diteliti.
2)   Pengujian hipotesis secara simultan
Jika Fhitung    Ftabel maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan diantara variabel yang diteliti jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan diantara variabel yang diteliti.